Senin, 18 Januari 2016

Pesawat Drone



Pesawat Drone adalah mesin terbang tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri sesuai dengan program yang telah ditentukan, menggunakan hukum aerodinamika untuk mengangkat dirinya, bisa digunakan kembali dan mampu membawa muatan seperti kamera pengintai, senjata dan lainnya.
Pesawat Drone sering juga disebut dengan Pesawat UAV (Unmadded Aerial Vehicle) atau Pesawat Nirawak (Pesawat Tanpa Awak).
Pesawat ini memiliki dua variasi utama pengendalian. Variasi pertama adalah dikendalikan oleh pilot secara manual dari jarak jauh dengan menggunakan sistem radio kontrol. Variasi kedua adalah dikendalikan secara otomatis oleh program yang telah ditentukan sebelum terbang. Pesawat tanpa awak ini hampir mirip dengan rudal atau peluru kendali, namun tentunya tidak sama. Pesawat tanpa awak bisa digunakan kembali dan bisa mengangkat atau menjatuhkan senjata, sedangkan rudal hanya bisa digunakan sekali dan merupakan senjata itu sendiri.
Pada awalnya, pesawat tanpa awak ini berfungsi untuk pengintaian dan penyerangan. Oleh karenanya penggunaan terbesar dari pesawat tanpa awak ini adalah di bidang militer. Namun belakangan, pesawat ini juga banyak digunakan oleh sipil (non-militer) seperti pemetaan wilayah, foto/video udara, keamanan sipil, pemadam kebakaran, atau pemeriksaan jalur pemipaan dan sebagainya. Pesawat tanpa awak ini sering digunakan untuk tugas-tugas kotor atau berbahaya apabila dilakukan oleh pesawat berawak. Dan tentunya pesawat tanpa awak dapat melakukan tugas-tugas tertentu secara efektif dan efisien jika dibandingkan dengan pesawat berawak.
Saat ini, Indonesia telah mampu memproduksi sendiri pesawat tanpa awak, yang disebut dengan istilah PTTA (Pesawat Terbang Tanpa Awak). PTTA telah diproduksi oleh industri dalam negeri antara lain : PT. Dirgantara Indonesia, PT. UAV Indo, PT. Globalindo Tekhnologi Service Indonesia, PT. RAI (Robo Aero Indonesia), PT. Aviator dan PT. Carita. Adapun PTTA hasil produk dalam negeri tersebut saat ini digunakan untuk kepentingan olah raga kedirgantaraan dan beberapa industi masih mengadakan pengembangan PTTA untuk kepentingan sasaran latihan Arhanud. Dengan adanya kemampuan berbagai industri dalam negeri dalam mengembangkan PTTA tersebut, merupakan potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan PTTA yang memiliki kemampuan sebagai pesawat pengintai/pemantau sasaran/obyek dari udara. Pengembangan PTTA tersebut dilakukan dengan melengkapi sebuah kamera dan hasilnya secara langsung dapat diamati pada layer Display di Ground Station.


Fakta Drone yang dibutuhkan manusia dalam berbagai bidang:
1.      Drone sebagai alat pengantar barang.
Drone menggantikan tugas pelayan direstoran untuk mengantar makanan yang dipesan oleh konsumen.
2.      Drone sebagai angkatan militer.
Drone tank yang tidak lagi menggunakan sopir karena sistem kinerjanya yang ada didalamnya sudah dikendalikan oleh remote.
3.      Drone digunakan untuk kesehatan.
Untuk menolong pasien yang terkena serangan jantung, hendaknya harus segera ditangani.
4.      Drone sebagai pemantau bencana alam.
Drone ini bisa membantu para relawan untuk mengetahui medan bencana yang ada disekitar kejadian.
5.      Drone sebagai alat fotografi.
Ketika ingin mengambil gambar pada sudut yang berbeda dan susah, drone juga bisa digunakan sebagai medianya supaya anda bisa lebih leluarsa dalam mengambil gambar dengan sesuka hati.


Jenis dan Fungsi Drone


Fungsi Drone

Drone atau pesawat tanpa awak selain digunakan untuk militer sudah mulai dikembangkan untuk misi pencarian dan penyelamatan. Pesawat drone juga sudah mulai dikembangkan untuk keperluan jurnalistik, misalnya  untuk memotret, merekam video dan pengumpulan data. Selain itu  juga mulai dipergunakan untuk pengiriman barang dan makanan. Fungsi drone bisa dikembangkan oleh siapa saja yang memiliki keahlian khusus, digunakan untuk apa dan seperti apa pengendaliannya. Belakangan ini drone masih dikendalikan secara manual atau menggunakan remote kontrol. Namun  sekarang drone bisa dikendalikan secara semi otomatasi menggunakan sistem algoritma pada unit kontrol drone itu sendiri.

Jenis Jenis Drone

Drone ada 2 jenis (Berdasarkan baling baling)  :
  • Fixed wing Drone ( Tunggal)
Drone jenis ini berbentuk seperti pesawat komersial dan digunakan untuk proses yang cepat, daya jangkau lebih cepat serta lebih luas, biasanya untuk pemetaan (mapping) atau  konsepnya seperti scaning. Drone jenis Fixed wins memiliki Energi lebih irit baterai karena single baling baling.
  • Multicopter Drone (Multi)
Untuk Anda yang ingin membuat video yang bagus sangat cocok memilih drone yang multi copter dikarenakan Lebih stabil dan daya angkut serta kekuatan untuk mengangkat beban (kemera) bisa yang lebih berat. Semakin banyak baling baling semakin stabil dan lebih aman.

Jenis baling baling :
a.       3 baling baling (3Copter)
b.      4 baling baling (Quadcopter)
c.       6 baling baling (HexaCopter)
d.      8 Baling baling (Octacopter)


Sumber:

Senin, 11 Januari 2016

PERMASALAHAN PADA BISNIS IT DAN SOLUSINYA


1. Terbatasnya pengetahuan tentang bisnis online. Banyak orang yg ikut-ikutan menjalankan bisnis affiliate atau membuka toko online, namun dia tidak mengetahui apa saja yg harus dilakukan untuk menunjang kesuksesan bisnisnya. Sehingga bisnis online yg dijalankan, hasilnya juga tidak optimal.

Solusi : untuk menambah pengetahuan, Anda bisa mempelajarinya dari buku bisnis online yg sudah banyak beredar di pasaran, atau bisa juga dgn mencari panduan serta mengikuti kursus online yg saat ini banyak ditawarkan oleh para pakar bisnis online dan pakar internet marketing.

2. Kendala koneksi internet. Bagi pelaku bisnis _disibledevent=”on”>kota, mungkin koneksi internet bukan menjadi kendala. Namun bagi rekan-rekan yg tinggal di daerah pinggiran, koneksi internet masih sangat terbatas.

Solusi : Anda bisa memanfaatkan modem internet yg saat ini sudah banyak diproduksi para provider komunikasi. Pilih modem yg sinyalnya memang bagus di daerah Anda, sehingga koneksi internet juga tidak terhambat.

3. Saat bisnis sudah mulai pembeli atau pelanggan tidak kunjung datang, ini merupakan masalah serius yang kerap dialami pembisnis pemula.

Solusi: Pelajari siapa saja yang membutuhkan jasa website dan mulai pasarkan pada yang membutuhkan jasa kita.

   4. Mungkin bisnis bisa berjalan, tapi untuk meningkatkannya kesulitan. Sulit untuk memperluas jaringan, sulit untuk meningkatkan penjualan, sulit untuk menembus pasar baru.

Solusi : Pelajari masalah yang sering terjadi pada kendala di bidang lain dan mulai mencari jalan keluarnya, seperti : pengadaan jaringan pada perusahaan dll.

    5. Sudah mencoba beriklan dan melakukan pemasaran namun hasilnya tidak sesuai harapan, berarti ada masalah pada cara marketing yang dilakukan.

Solusi : mulailah mencari kelemahan pada perusahaan lain seperti, perusahaan lain hanya menyediakan jasa pembuatan saja, anda bisa menambahakan beberapa bonus gratis atau apa pun agar menjadi lebih menarik peminat.


HAL PENTING DALAM MEMBANGUN BISNIS IT


Membangun perusahaan kita sendiri sangat menyenangkan. Namun, pasti akan berjalan tidak semenyenangkan seperti yang kita inginkan. Oleh karena itu, kita harus menjadi lebih jeli, spesifik atau detail dalam urusan bisnis ini. Selain yang secara umum kita mengetahui apa saja kiat sukses membangun bisnis yaitu konsumen dan lain sebagainya. Dalam membangun bisnis IT ada yang harus lebih diperhatikan lagi, yaitu :
1.     Mengetahui Pergerakan Teknologi Informasi
Mengapa perlu mengetahui perkembangan teknologi ? Supaya apa yang kita suguhkan uptodate dan semakin menarik. Karena tidak dapat disangkal bahwa semakin kesini, teknologi semakin menggiurkan.
2.     Bangun Passion Perusahaan
LeBlanc mengungkap, startup bisa saja sedang mengalami penurunan atau kenaikan pada pendapatan. Jika seseorang hanya berorientasi pada gaji yang ia peroleh, tanpa memiliki passion atau semangat bekerja di perusahaan, maka ini bisa menjadi penghalang untuk membuat perusahaan menjadi berkembang. Diperlukan kesabaran hingga bertahun-tahun untuk membangun startup yang sukses.
3.     Mengenal Karakter Pegawai
LeBlanc mengungkap salah satu kunci sukses membangun startup, ialah memilih orang yang telah dikenal baik kemampuannya. “Semakin Anda mengetahui keunggulan (anggota tim), semakin dapat diprediksi keberhasilan apa yang Anda coba capai,” tuturnya.
4.     Partner Jangka Panjang
LeBlanc bisa meraup USD10 juta untuk pembiayaan HotLink. HotLink merupakan startup teknologi yang menyederhanakan manajemen IT dan hybrid cloud. Menemukan partner ini tentunya yang memiliki sumber daya untuk membantu meng-cover biaya. Sehingga, Anda tidak perlu membawa investor ‘penyelamat’ saat perusahaan sedang krisis.
5.     Hindari Pekerja Minim Pengalaman
LeBlanc menyarankan agar jangan sampai mempekerjakan karyawan yang belum memiliki akumulasi pengalaman selama beberapa tahun. Sumber daya manusia menjadi salah satu kunci dalam membangun kesuksesan perusahaan.
6.     Integrasi Antar Bidang
Menurut LeBlanc, harus diperlukan koordinasi antara bagian dalam tubuh perusahaan startup. Masing-masing harus memiliki peran dan bertanggungjawab terhadap bidang pekerjaannya.
Misalnya, bagian teknik fokus pada urusannya. Sementara, ada bagian yang mengurusi kepekaan terhadap kebutuhan konsumen selama fase pengembangan produk atau jasa. Sehingga, Anda bisa menyimpan lebih banyak waktu serta mencegah stres.

Sumber :

http://www.kerjausaha.com/2012/12/kiat-sukses-menjadi-pebisnis-bidang.html 

Kiat-Kiat Untuk Membangun Usaha Berbasis IT

Rekan pendiri yang bagus
Menurut peraih gelar master ilmu komputer dari Universitas Harvard ini, rekan pendiri yang bagus adalah orang yang Anda bisa kategorikan sebagai (maaf kalau tidak sopan) “animal” atau “hewan”. Tentu saja, ketika menggunakan kata “animal”, Paul tahu apa yang ada di benak-benak orang Amerika ketika membaca kata ini. Di dalam keseharian orang Amerika, orang-orang yang akan disebut sebagai “animal” adalah mereka yang rela mengerjakan suatu pekerjaan dengan sangat serius. 
Seorang tenaga penjual yang layak disebut sebagai “animal” adalah mereka yang menolak untuk cepat menyerah dari jawaban “tidak ” yang keluar dari calon pelanggannya. Seorang programmer/hacker yang “animal” adalah mereka yang rela tidak tidur sampai jam 4 pagi bila masih ada bug yang mengganggu aplikasi mereka. Seorang desainer grafis “animal” adalah mereka yang resah ketika ada yang melenceng sejauh 2 milimeter saja dalam karyanya. Dan sejenisnya …..

Mencari hacker yang “animal”
Dalam essainya, Paul juga memberikan nasihat tentang bagaimana cara mendeteksi seorang hacker atau programmer yang cerdas. Hal yang wajar karena Paul Graham sendiri sejatinya adalah seorang hacker, jadi ia mungkin tidak tahan untuk membagi trik jitu untuk merekrut salah satu spesies unik dalam abad informasi ini, the hacker
Bagi Paul, hacker yang cerdas dan layak Anda rekrut adalah mereka yang justru tidak takut untuk berkata “saya tidak tahu“. Aneh bukan? Menurut peraih BSc untuk program studi matematika ini, orang-orang cerdas adalah mereka yang sudah tidak perlu lagi berpura-pura supaya terlihat cerdas. Lalu siapa itu orang cerdas. Normalnya, orang yang cerdas adalah mereka yang hampir selalu tahu tentang segala sesuatu. Meskipun tampak benar, namun definisi ini justru berbahaya karena kita tahu tidak mungkin ada manusia yang tahu segalanya. Jadi bila ada manusia yang mencoba-coba untuk tahu segalanya, ada kemungkinan besar dia sebenarnya hanya sedang berpura-pura supaya kelihatan cerdas. 
Berikutnya, carilah hacker yang tidak hanya cerdas, tapi juga teman atau yang Anda yakini bisa Anda jadikan sebagai teman. Sebagai perusahaan yang baru berdiri, Anda akan kesulitan bila harus melakukan perekrutan dengan cara-cara yang dilakukan oleh perusahaan besar seperti IBM atau Pertamina (untuk contoh Indonesia). Selain membutuhkan biaya yang tidak kecil (padahal startup biasanya hanya bermodal pas-pasan), merekrut orang yang tidak Anda kenal dengan baik bisa menimbulkan kekhawatiran yang lebih besar ketimbang merekrut mereka yang sudah Anda kenal. Kalau Anda sudah terlalu khawatir dengan orang yang bekerja dengan Anda, lalu bagaimana nasib bisnis Anda sendiri?

Dimana Anda akan menemukan orang seperti tadi? 
Di kampus atau universitas Anda sendiri. Ini jawaban yang masuk akal. Di negaranya, Amerika Serikat, kampus adalah gudangnya orang-orang pintar. Itu sudah bukan rahasia lagi. Di Amerika sana, semua orang tahu bahwa hanya anak-anak SMA tertentulah yang bisa lulus dan diterima di kampus-kampus beken seperti Harvard, MIT, Stanford, UC Berkeley, dan sejenisnya. Tapi bagaimana di Indonesia? Mungkin hampir sama. Bila Anda ingin mencari hacker yang cerdas sekaligus bisa menjadi teman, Anda sebaiknya banyak-banyak bergaul dengan anak-anak program studi ilmu komputer di UGM, atau anak-anak jurusan teknologi informasi di ITB, atau mungkin juga anak-anak di Fasilkom UI. Memang tidak semua yang masuk ke dalam lingkungan itu adalah hacker, tapi bila Anda bisa bertemu dan berteman dengan hacker yang berkuliah di sana, Anda tampaknya beruntung. 
Di kampus selain yang saya sebutkan di atas, sebenarnya ada hacker juga kok. Tidak masalah mencarinya di mana. Pilihlah yang mana yang sesuai dengan selera, keadaan, dan tujuan perusahaan Anda. 

Berapa jumlah rekan pendiri yang ideal?
Merekrut hacker cerdas yang sejatinya juga teman Anda sendiri, itu adalah trik dari Paul untuk Anda yang akan mendirikan perusahaan berbasis teknologi. Lalu, mungkin Anda akan bertanya, “berapa banyak yang saya butuhkan untuk memulai perusahaan saya?”. Menurut Paul, idealnya sih dua sampai empat. Steve Jobs membutuhkan Steve Woz untuk melahirkan Apple. Bill Gate membutuhkan Paul Allen untuk mendirikan Microsoft. Larry Page membutuhkan Sergey Brin untuk menyempurnakan Google. Bahkan Paul Graham sendiri membutuhkan seorang Paul Morris untuk membangun Viaweb. 
Terlalu banyak merekrut atau bekerja sama dengan lebih dari empat orang pendiri bisa membuat kemungkinan timbulnya ketidaksepakatan, yang sejatinya juga bisa timbul meski Anda memulai perusahaan Anda hanya dengan dua orang. Berdua saja mungkin bisa “ribut”, apalagi sampai berlima. Bisa tawuran nanti. 

Haruskah mengajak orang yang berlatar belakang manajemen atau bisnis?

Tidak juga. Buktinya, berdasarkan penelitian Paul, hanya ada 5 lulusan MBA dalam Forbes 50. Selebihnya justru orang-orang yang berlatar belakang teknologi seperti Michael Dell, Jeff Bezos, Bill Gate, Larry Ellison, Gordon Moore, Steve Jobs, dan sejenisnya. Lucu bukan? Lagi pula, kita yang di Indonesia juga tahu bahwa umumnya para lulusan dengan gelar MM (Magister Manajemen) atau MBa (Master of Business Administration) juga melamar pekerjaan kepada mereka yang cuma berstatus drop out atau sarjana S1.

sumber :
https://pengusahamuslim.com/2618-cara-mendirikan-perusahaan-1383.html